Saat ini pemerintah Provinsi NTB terus menggenjot pembangunan sektor pariwisata sebagai salah satu program unggulan daerah dalam upaya mewujudkan NTB yang sejahtera dan Mandiri.
Sesuai RPJMD-NTB 2019-2023 dan telah ditindaklanjuti dengan SK Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah, yang menetapkan 99 Desa untuk dikembangkan sebagai Desa Wisata. Desa-desa itu tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di NTB, dengan beragam pesona, keunikan dan ke-khasannya masing-masing.
Konsep desa wisata, menurut Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul itu adalah pembangunan dan pengembangan potensi desa secara terintegrasi.
Sebuah desa wisata disamping didukung oleh modal potensi baik pesona alam serta keunikan tradisi dan sosial budayanya. Juga harus memiliki unsur ketangguhan atau aman dan mantap, tersedianya infrastruktur dan aksesibiltas wilayah yang memadai sehingga pergerakan barang dan orang serta aktivitas sosial dan bisnis menjadi lancar.
Selanjutnya juga lingkungannya bersih, asri dan lestari, masyarakatnya ramah, inovatif dan kreatif serta pendidikan dan kesehatannya-pun terjamin.
Aspek yang tidak kalah pentingnya menurut doktor Zul adalah penyediaan fasilitas pendukung aktivitas sosial ekonomi, termasuk program-program pemberdayaan masyarakat. Seperti pembinaan dan pengembangan berbagai produk handycraft, UMKM, kuliner, atraksi seni, pengembangan beragam produk-produk kearifan lokal, BUMDes Bersaing dan wisata agro lainnya, beserta jaringan pemasarannya harus tersedia. Tidak terkecuali pada aspek pelestarian nilai-nilai aneka tradisi, sehingga menjadi daya pikat tersendiri sekaligus persyaratan bagi terwujudnya sebuah desa wisata.
Tidak itu saja, Wakil Gubernur Dr. Hj. Siti Rohmi menambahkan bahwa diera modern ini, pengembangan desa wisata membutuhkan dukungan infrastruktur digital yang memadai. "Bagaimana mungkin potensi desa wisata yang indah, akan dapat diketahui atau dipromosikan secara luas ke mancanegara, jika tidak ada akses internet", ujarnya Wagub yang lebih akrab di sapa Umi Rohmi pada rapat koordinasi teknis dengan jajaran Dinas Pariwisata se-NTB beberapa waktu yang lalu.
Oleh karena itu, digitalisasi perdesaan akan menjadi sinkron dalam pengembangan desa wisata, tegasnya.
Oleh karena itu, digitalisasi perdesaan akan menjadi sinkron dalam pengembangan desa wisata, tegasnya.
Oleh karena itu, Wagub Umi Rohmi menyambut baik dengan adanya program desa digital yang diluncurkan Kemendes PDTT yang didukung Kementrian Kominfo RI.
Pada Rapat Koordinasi Pembangunan Desa Berbasis Digital, di hotel Lombok Raya Mataram, (24/7/2019), Sekretaris Jenderal Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) diwakili Roosari Tyas Wardani, menyatakan untuk membangun sebuah desa digital maka perlu didukung infrastruktur telekomunikasi yang memadai. Disamping juga SDM serta perangkat keras dan perangkat lunak harus tersedia.