Bapak Republik Indonesia

Sekarang dengan wajarnya setelah harapan saya dapat melangsungkan hidup yang 3/4 hukuman penjara ini, "tiga perempat hidup dipenjara", demi kesehatan saya, di negri dimana saya mempunyai hak hidup saya sepenuhnya, telah ditolak oleh pemerintah, saya kira buat sementara waktu semua harapan untuk kembali ke tanah air harus saya kesampingkan. Akan tetapi saya tak mau menganggur. Saya kira saya dapat mengabdi pada partai, negara dan rakyat Indonesia, jiwa saya dari sini dapat menghubungi golongan terpelajar (intelektuil) dari penduduk Indonesia dengan buku ini sebagai alat. (TAN MALAKA)
***
Karena buku inilah, Mohammad Yamin menyebut Tan Malaka sebagai "Bapak Republik Indonesia", yang disetarakan dengan George Washingthon yang merancang Republik Amerika Serikat sebelum negara itu merdeka. Bedanya, nama besar George Washingthon dijadikan sebagai nama ibu kota negaranya, sementara nama besar Tan Malaka justru nyaris dilupakan oleh sejarah bagsanya.