Jujur saya lebih percaya kepada buku ini, ketimbang saya harus
menonton filmnya yang durasinya kira2 4jam'an. bukan persoalan buku ini
terpilih sebagai salah satu dari tiga
buku terbaik dibidang ilmu-ilmu sosial dalam International Convention of
Asian Scholars, namun kepada isi yang penulis buat melalui serangkaian
penelitian secara obyektif, bukan rekayasa. Walaupun sebenarnya ketika
membaca buku ini merasa emosi sendiri, akan tetapi pentingnya mengetahui
masa atau sejarah mengarahkanku untuk tetap membaca buku ini. Karna
bagaimanapun "Ketidakpahaman masa adalah senjata penguasa."
Walaupun sebenarnya Gerakan 30 September berlangsung singkat, tapi
membawa dampak yang sangat besar bagi sejarah bangsa ini. Bagaimana
tidak, pada zaman Suharto,
orang2 diwajibkan untuk menonton film penghianatan G30S, yang menurutku itu adalah film rekayasa untuk membenarkan apa yang dilakukan oleh rezim, seperti halnya patung2 yang dibuat di dalam museum penghiatan G30S, seolah-olah menggambarkan kekejaman yang dilakukan oleh PKI. Ia menandai berakhirnya kepresidenan Sukarno dan bermulanya kekuasaan Suharto.
Suharto menggunakan G30S sebagai dalih untuk merongrong legitimasi Sukarno, sambil melambungkan dirinya ke kursi kepresidenan. Bagi Suharto G30S bak tsunami penghianatan, yang menyingkapkan adanya kesalahan yang sangat besar pada pemerintahan Sukarno. Suharto menuduh PKI sebagi dalang dibalik Gerakan 30 September, yang selanjutnya melakukan rencana pembasmian terhadap orang2 yang berkaitan dengan partai tsb.
orang2 diwajibkan untuk menonton film penghianatan G30S, yang menurutku itu adalah film rekayasa untuk membenarkan apa yang dilakukan oleh rezim, seperti halnya patung2 yang dibuat di dalam museum penghiatan G30S, seolah-olah menggambarkan kekejaman yang dilakukan oleh PKI. Ia menandai berakhirnya kepresidenan Sukarno dan bermulanya kekuasaan Suharto.
Suharto menggunakan G30S sebagai dalih untuk merongrong legitimasi Sukarno, sambil melambungkan dirinya ke kursi kepresidenan. Bagi Suharto G30S bak tsunami penghianatan, yang menyingkapkan adanya kesalahan yang sangat besar pada pemerintahan Sukarno. Suharto menuduh PKI sebagi dalang dibalik Gerakan 30 September, yang selanjutnya melakukan rencana pembasmian terhadap orang2 yang berkaitan dengan partai tsb.