Soekarno Dan Marxsisme

 ...Dulu sudah saya terangkan kepada saudara-saudara didalam kursus yang pertama, antara lain saudara-saudara yang hendak memahami marhaenisme harus kenal bahwa keadaan di Indonesia begini-begini-begini, bahwa imperialisme yang mengamuk dan bekerja di Indonesia begini-begini-begini, bahwa sejarah daripada eksploitasi di Indonesia adalah begini-begini-begini.
Dus, orang yang tidak mempelaari keadaan-keadaan di Indonesia, tindak-tanduk imperialisme Belanda di Indonesia, orang yang tidak mengerti betul-betul keadaan Indonesia, orang yang demikian itu juga tidak bisa mengerti marhaenisme, oleh karena marhaenisme adalah,, marxisme toegepast in Indonesie", mempunyai syarat-syarat sendiri, yang tidak sama sebagai rakyat di India, rakyat di R.R.T., rakyat di Mesir, rakyat di Pakistan dan rakyat apapun.

Maka itu saya berkata: kenal dulu segala keadaan-keadaan di Indonesia, baru mengerti nanti marhaenisme. Dipihak yang lain harus mengerti apa Marxisme itu. Jangan mengira bahwa Marxisme itu harus komunisme. Tidak! Jangan mengira bahwa Marxisme dus Soska. Tidak!
“Marxisme itu adalah satu,, denkmethode”, satu cara pemikiran. Cara pemikiran untuk mengerti perkembangan bagaimana perjuangan harus dijalankan, agar supaya bisa tercapai masyarakat yang adil”.
Ada orang yang degan gampang berkata: O, Marxisme itu adalah materialisme. Marxisme adalah historis materialisme. Selalu dilupakan perkataan "historis". Marxisme adalah dus anti Tuhan. Mana kitab Marxisme yang berkata bahwa Maarxisme itu anti Tuhan?
Marxisme adalah historis materialisme. Materialisme itu adalah macam-macam, ada yang anti Tuhan, tetapi bukan historis materialisme. Yang anti Tuhan itu materialisme lain, yaitu misalnya materialisme-nya Feuerbach, filosofis materialisme, wijsgering materialisme. Itu yang mengatakan bahwa segala pikiran, juga alam gaib yang bernama Tuhan itu, bahwa itu adalah, incretie", adalah perasaan dari materie. Feuerbach pernah berkata: tidak ada pikiran kalau tidak ada fosfor. Pikiran itu adalah hasil daripada otak bekerja. Otak itu terdiri sebagian daripada fosfor; kalau tidak ada fosfor disini, tidak ada pikiran. Maka Feuerbach berkata: Tidak ada pikiran sonder fosfor.
Maka benar perkataan ini dari sudut filosofis materialisme, wijsgering materialisme. Tetapi Maarxisme bukan wijsgering materialisme.