Makna Yang Terkandung dalam Sholwat Padang Bulan


Padang bulan, padange koyo rino

Pada bait yang pertama dalam syair ini tidak ada hubungannya pada waktu siang dan malam seperti apa yang tertulis pada syair. Namun membicarakan tentang hidup dan mati, kata Rino pada syair ini atau yang artinya siang hari kiaskan sebagai kehidupan dunia.

Sedangkan “padang bulan” merupakan sebuah kehidupan setelah kematian, yang artinya kehidupan setelah mati itu sama halnya pada kehidupan dunia, atau sama dengan jika semasa hidup taat dan taqwa maka akan berbuah sama halnya kala di alam yang terang bagaikan rembulan didalam kematian dan itu juga berlaku untuk sebaliknya.

Rembulan sing awe-awe

Kalimat ini juga mengandung makna yaitu benda yang mati tapi tetap dinyatakan hidup dan siapakah yang di awe-awe, maksudnya ? jawabannya siang dan segala isinya semua juga akan mengalaminya yaitu siang pasti akan bertemu malam.
rembulan yang mengawe-awe adalah sebuah peringatan agar selalu ingat pada rembulan dalam artian yaitu ‘kematian”, dan ngelengake ojo turu sore” maksudnya tidur sore itu adalah ibarat orang sudah tua malah menjadi lupa dan tidak sadar.

Kene tak critani kanggo sebo mengko sore

Syair ini “datang kesini nanti akan kuceritakan untuk bekal kamu nanti sore” bermakna sebuah ajakan untuk bekal atau persiapan bila telah mendekati rembulan atau kematian.
Nah jadi pada kesimpulannya syair ini adalah mengajak untuk mencermati agar kehidupan yang kita jalani ini menjadi lebih baik.
Nah itulah makna dari syair pada sholwatan ini, semoga selain kita hafal dengan liriknya akan lebih baik mengetahui isi dan makna yang di sampaikan dari syair ini.
اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ
عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ
Demikian sekian dan terima kasih.
Wassalam.