Kajian Limbah Pertanian di tempatku


Hari ini petani, khususnya ditempat saya, seakan sudah tidak peduli lagi dengan akibat yang ditimbulkan dari pencemaran pupuk, dalam fikiran merka hanya tergambar hasil panen yang melimpah, padahal kegiatan pemupukan tanah yang tidak teratur malah menyebabkan nutrisi tanah tidak seimbang, akibatnya munculnya hama dan penyakit. Belum puas sampai sana terkadang penggunaan pestisida atu racun juga tidak ada takaran, ini yang berakibat fatal , hama menjadi kebal dan petani pun sangat eksta dalam menanggulangannya

Fenomaena ini terus berulang hingga unsur hara dalam tanah menipis dan limbah-limbah pertanian semakit tidak bisa dikendalikan, organisme pengganggu tanaman menjadi kebal karen antibodinya kuat dan jangka panjangnya lahan kritis, kekeringan,dan prodiktifitas lahan turun drastis
Menurut Altieri ( 2000 ) , pupuk anorganik secara temporer telah meningkatkan hasil pertanian, tetapi keuntungan hasil panen akhirnya berkurang banyak dengan adanya penggunaan pupuk ini karena adanya sesuatu yang timbul akibat adanya degradasi ( pencemaran ) lingkungan pada lahan pertanian. Alasan utama kenapa pupuk anorganik menimbulakan pencemaran pada tanah adalah karena dalam prakteknya banyak kandungan yang terbuang. Penggunaan pupuk buatan ( anorganik ) yang terus- menerus akan mempercepat habisnya zat- zat organic , merusak keseimbangan zat- zat makanan di dalam tanah, sehingga menimbulkan berbagai penyakit tanaman.

Pencemaran kimia dari pupuk merupakan pencemaran unsure- unsure hara tanaman. Tanah –tanah yang dipindahkan oleh erosi umumnya mengandung unsure hara lebih tinggi daripada tanah yang ditinggalkan karena lapisan tanah yang terosi umumnya adalah lapisan atas yang subur. Di samping itu , fraksi tanah yang halus lebih mudah tererosi sehingga unsure hara terutama “P” sebagian besar diserap butir- butir tanah tersebut maka banyak unsure “P” yang hilang karena erosi. Sebagian besar “P” dalam tanah sukar larut sehingga “P” diangkut ke tempat lain bersama dengan aliran permukaan atau air infiltrasi.

Akibat pencemaran dari limbah industri dan pemakaian pupuk anorganik yang terlalu banyak secara terus menerus menyebabkan unsure hara yang ada di dalam tanah menurun. Di negara Indonesia sendiri, sebagian besar lahan pertanian telah berubah menjadi lahan kritis. Lahan pertanian yang telah masuk dalam kondisi kritis mencapai 66% dari total 7 juta hektar lahan pertanian yang ada di Indonesia. Kesuburan tanah di lahan- lahan yang menggunakan pupuk anorganik dari tahun ke tahun menurun. Keberhasilan diukur dan ditentukan dari berapa banyaknya hasil dari panen yang dihasilkan , bukan diukur dari kondisi dan keadaan tanah serta hasil panennya. Semakin banyak hasil panen, maka pertanian akan dianggap semakin maju.
Bahan organik merupakan salah satu komponen tanah yang sangat penting bagi ekosistem tanah, dimana bahan organik merupakan sumber pengikat hara dan substrat bagi mikrobia tanah. Bahan organik tanah merupakan bahan penting untuk memperbaiki kesuburan tanah, baik secara fisik, kimia maupun biologi. Usaha untuk memperbaiki dan mempertahankan kandungan bahan organik untuk menjaga produktivitas tanah mineral masam di daerah tropis perlu dilakukan.
Bahan organik yang berasal dari sisa tumbuhan dan binatang yang secara terus menerus mengalami perubahan bentuk karena dipengaruhi oleh proses fisika, kimia dan biologi. Bahan organik tersebut terdiri dari karbohidrat, protein kasar, selulose, hemiselulose, lignin dan lemak. Penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah dan mendorong perkembangan populasi mikro organisme tanah. Bahan organik secara fisik mendorong granulasi, mengurangi plastisitas dan meningkatkan daya pegang air.

Apabila tidak ada masukan bahan organik ke dalam tanah akan terjadi masalah pencucian sekaligus kelambatan penyediaan hara. Pada kondisi seperti ini penyediaan hara hanya terjadi dari mineralisasi bahan organik yang masih terdapat dalam tanah, sehingga mengakibatkan cadangan total C tanah semakin berkurang.
Pupuk memiliki kandungan nitrogen di dalamnya. Unsur nitrogen yang ada dalam pupuk ini mudah larut. Pemberian nitrogen berlebih di samping menurunkan efisiensi pupuk, juga dapat memberikan dampak negative di antaranya meningkatkan gangguan hamadan penyakit akibat nutrisi yang tidak seimbang. Oleh karena itu , perlu upaya perbaikan guna mengatasi masalah tersebut, sehingga pengolahan sumber daya secara efektif, efisien dan aman lingkungan dapat diberlakukan.

Lantas apa yang harus kita perbuat?
Kata “pertanian bebas limbah” merupakan satu bahasa yang menurut saya enak di dengar namun sulit dilaksanakan, Pertanian bebas limbah atau zero waste agriculture merupakan satu istilah bagi pertanian yang menggunakan mekanisme sumber tertutup atau intergrasi yang secara teori jika prosenya berlangsung akan meminimalisir limbah dan dan resource  dari luar
Pertanian bebas limbah itu bisa terjadi jika sistem budidaya kita sudah dalam skema integrasi atau Integrated Farming system, yang dalam peng aplikasiannya membutuhkan kerangka acuan atau paling tidak tidak terlepas dari empat prilaku suapaya  tidak hanya sekedar teori
1.      Sustenable (Konsisten)
2.      Ekonomi cally feasible (Untung selamanya)
3.      Environ mental friendly ( Ramah lingkungan)
4.      Socially accepabel ( Mampu diterapkan oleh Petani)
Sustenable atau Konsisten merupakan kunci pertama dalam penerapan pola pertanian integrasi, sebab konsistensi dari budi daya merupakan modal bagi para petani untuk memuli kebiasaan baru, yang tadinya hanya budidaya horti bisa jadi kini harus memelihara Kambing, atau yang tadinya pelihara ayam sekarang harus pelihara ikan. jika modal konsisten saja sudah tidak ada maka sistem integrasi sulit dilaksanakan
Prinsip kedua adalah Ekonomi Cally Feasibility atau selalu untung, dan untung selamanya. Prinsip kedua ini merupakan paradigma baru dalam budidaya, pola untung selamanya ini harus terjadi dalam mekanisme budidaya integrasi. Secara logika sistem tertutup ini jelas tidak pernah menemukan kata rugi sebab resaurce input merupakan out put dari proses yang lainnya. Sebagi contoh adalah limbah bididaya jagung adalah daun, tongkol dan batang, ini merupakan out put dari sebuah proses budidaya dan unpropit. Sementara disisi lain budiaya kambing menjadikan limbah jagung tersebut sebagi sumber utama energi budidaya mereka, dan hasil dari proses budidaya kambing ini menghasilkan limbah kotoran, dan kotoran tersebut merupak energi utama dari budidaya jagung.
Pola Integrated Farming system  juga menganut faham ramah lingkungan, karena sistem budidaya tertutup akhirnya kebutuhan input dari luar sedikit, kebutuhan pupuk dan pakan tercukupi dengan pola kerja integrasi dan evek limbah kimia dari pupuk nonorganik terminimalisir, dan yang paling besar adalah menghemat uang negara untuk subsidi pupuk. Lingkungan kembali normal, petani pun tidak bergantung lagi pada mekanisme pasar pupuk konvensional
Prinsip yang terkahir dari Integrated Farming system adalah mudah diterapkan oleh petani. Sebuah teori akan jadi hanya teori jika sulit di terpakan dalam kehidupan sehari hari, jadi kunci dari kajian di tuliasn saya ini adalah penerpanannya. Sistem pertanian terpadu ini menurut analisa dan pengalana saya sangat mudah diterpakan dalam budaya bertani di tempat saya, tinggal ada satu kemauan dan duduk bersama mengintegrasikan antara petani, pekebun,peternak, dan pengembala. Dan secara praktek teori sistem tertutup ini juga bisa dilaksanakan oleh individual dalam satu laha ataupun kawasan budidaya.
Intinya, dalam budidya terintegrasi atau Integrated Farming system ini output yang bisa dihasilkan adalah Food (Makanan), Feed (Pakan), dan Fertilizer (pupuk). Smentara jika dikembangkan lagi makan Fuel  (bahan bakar) Bio gas pun bisa di produksi